Seorang dari agensi luar angkasa Rusia, Roscosmos, mengatakan kalau  pesawat luar angkasa yang mampu terbang ke Mars akan dibuat setelah  tahun 2025 dan penerbangan ke planet tersebut baru mungkin setelah tahun  2035.
"Kemungkinan penerbangan ke Mars harus dikombinasikan  dengan konstruksi unit tenaga pendorong nuklir dari sebuah pesawat, yang  memungkinkan penerbangan tersebut bisa dilakukan hanya dengan waktu  satu bulan," ujar Anatoly Perminov dari Roscosmos.
Seperti yang dikutip dari The Hindu,  Jumat (14/4/2011), Perminov mengatakan kalau unit tenaga pendorong  super bertenaga nuklir untuk pesawat tersebut baru bisa dibuat setelah  tahun 2019.
Dana sekira USD256 juta akan dialokasikan sebagai  bagian dari program pengembangan inovasi Rosatom (perusahaan nuklir  milik Rusia) untuk tahun 2010-2018 yang bekerjasama dengan Roscosmos,  untuk membangun sebuah modul tenaga nuklir untuk transportasi luar  angkasa. 
Meskipun begitu, Kepala dari Roscosmos menyebut  penerbangan berawak ke Mars masih 'absurd' serta menambahkan kalau  prospek penerbangan tersebut bisa direalisasikan apabila diorganisir  dalam skala internasional.
Rusia dan Amerika Serikat telah  mengembangkan teknologi untuk memproduksi pesawat luar angkasa bertenaga  nuklir selam berpuluh-puluh tahun. Roscosmos dan NASA kini berencana  untuk membahas bersama pengembangan pesawat luar angkasa bertenaga  nuklir.
 
 
 
