Aquarius Pantau Kadar Garam Laut Dunia. Sebuah sateli NASA yang bernama Aquarius, yang pembuatannya dilakukan di Argentina, diberi tugas untuk memantau dan merekam data tingkat kadar garam air laut selama tiga tahun ke depan.
Berbarengan dengan instrumen lain yang dibuat di Kanada, Prancis, dan Italia, Aquarius ini juga berkemampuan mengumpulkan data-data lingkungan yang lain. Para peneliti berharap, misi Aquarius akan membantu memberikan penjelasan atau memprediksi terjadinya perubahan iklim di masa yang akan datang serta fenomena jangka pendek seperti halnya fenomena El Nino dan La Nina.
Data-data yang didapat dari Aquarius digarapkan bisa meningkatkan pengetahuan tentang samudera dan berkemampuan memperbaiki prediksi terhadap siklus air global.
Di samping itu, Aquarius juga merupakan komponen penting dalam proyek penelitian ilmu Bumi. Dan masih perlu ditambahkan bahwa ia juga merupakan bagian dari alat berbasis di ruang angkasa masa depan yang akan menambah wawasan serta pengetahuan tentang planet bumi.
Alat atau instrumen yang terdapat dalam Aquarius adalah instumen pertama NASA yang mempunyai kemampuan mengukur tingkat keasinan air laut. sebagaimana diketahui, data variabel ini merupakan variabel penting yang belum pernah diketahui sebelumnya, namun sangat penting untuk mengetahui sirkulasi air laut, keseimbangan antara air asin dan air tawar, serta perubahan iklim.
Misi Aquarius ini bernilai US$400 juta. Diluncurkan pada akhir pekan lalu menggunakan roket Delta 2 yang mengudara dari Vandenberg Air Force Base di Santa Barbara, California, Amerika Serikat.
Berbarengan dengan instrumen lain yang dibuat di Kanada, Prancis, dan Italia, Aquarius ini juga berkemampuan mengumpulkan data-data lingkungan yang lain. Para peneliti berharap, misi Aquarius akan membantu memberikan penjelasan atau memprediksi terjadinya perubahan iklim di masa yang akan datang serta fenomena jangka pendek seperti halnya fenomena El Nino dan La Nina.
Data-data yang didapat dari Aquarius digarapkan bisa meningkatkan pengetahuan tentang samudera dan berkemampuan memperbaiki prediksi terhadap siklus air global.
Di samping itu, Aquarius juga merupakan komponen penting dalam proyek penelitian ilmu Bumi. Dan masih perlu ditambahkan bahwa ia juga merupakan bagian dari alat berbasis di ruang angkasa masa depan yang akan menambah wawasan serta pengetahuan tentang planet bumi.
Alat atau instrumen yang terdapat dalam Aquarius adalah instumen pertama NASA yang mempunyai kemampuan mengukur tingkat keasinan air laut. sebagaimana diketahui, data variabel ini merupakan variabel penting yang belum pernah diketahui sebelumnya, namun sangat penting untuk mengetahui sirkulasi air laut, keseimbangan antara air asin dan air tawar, serta perubahan iklim.
Misi Aquarius ini bernilai US$400 juta. Diluncurkan pada akhir pekan lalu menggunakan roket Delta 2 yang mengudara dari Vandenberg Air Force Base di Santa Barbara, California, Amerika Serikat.