Ternyata Ada 2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739, yaitu sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo. Demikian penemuan para astronom melalui penelitiannya.
Walaupun kedua black hole atau lubang hitam itu berada di titik pusat galaksi, keduanya terpisah antara satu dengan lainnya dengan jarak kurang lebih 11 ribu tahun cahaya. 11 ribu tahun cahaya berarti sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Sebagai tambahan informasi bahwa satu tahun cahaya sama dengan jarak sekitar 10 triliun kilometer.
Kedua black hole dalam pusat galaksi Makarian 739 yang ditemukan itu merupakan black hole yang luar biasa aktif dan masuk ke dalam kategori ‘supermassive’. Maksudnya adalah, masing-masing dari kedua Black Hole tersebut memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.
Perlu diketahui bahwa black hole biasa yang terbentuk sebagai akibat dari hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari di sistem Tata surya kita.
“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space, 11 Juni 2011. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.
Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN). “Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya.
Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.
“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.
Walaupun kedua black hole atau lubang hitam itu berada di titik pusat galaksi, keduanya terpisah antara satu dengan lainnya dengan jarak kurang lebih 11 ribu tahun cahaya. 11 ribu tahun cahaya berarti sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Sebagai tambahan informasi bahwa satu tahun cahaya sama dengan jarak sekitar 10 triliun kilometer.
Kedua black hole dalam pusat galaksi Makarian 739 yang ditemukan itu merupakan black hole yang luar biasa aktif dan masuk ke dalam kategori ‘supermassive’. Maksudnya adalah, masing-masing dari kedua Black Hole tersebut memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.
Perlu diketahui bahwa black hole biasa yang terbentuk sebagai akibat dari hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari di sistem Tata surya kita.
“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space, 11 Juni 2011. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.
Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN). “Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya.
Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.
“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.