Sebuah awan yang mengandung air terbesar di ruang angkasa telah berhasil ditemukan oleh Para astronot. Awan tersebut diyakini mengandung lebih dari 140 triliun liter air. Jumlah ini lebih banyak dari yang ditemukan di Bumi. Keberadaan awan ini mengambang di sekitar kuasar jauh.
Penemuan awan ini merupakan awan yang paling jauh dan yang tertua. Jaraknya berkisar 12 miliar tahun lalu atau hanya 1.6 miliar tahun setelah Ledakan besar.
Awan yang ditemukan tersebut adalah salah satu objek yang paling kuat di alam semesta serta mempunyai keluaran energi matahari sebesar 1.000 triliun. Kekuatan yang dimilikinya bersumber dari materi spiral di dalam lubang hitam sepermasif pusat atau sekitar 20 miliar kali lebih besar dari massa matahari.
Kapasitas air yang ada dalam awan ini mencapai tidak kurang dari 100 ribu kali lebih besar dari massa matahari, atau setara dengan 34 miliar dari massa Bumi.
Penemuan ini dianggap sangat menarik. Karena tidak hanya terdeteksi air di jangkauan terjauh dari alam semesta, tapi kapasitasnya cukup untuk mengisi lautan di Bumi lebih dari 100 triliun.
Dari hasil pengukuran menunjukan ada cukup banyak gas yang akan membuat lubang hitam tumbuh menjadi enam kali lebih besar dari ukuran semula. Walaupun, beberapa gas mungkin berakhir dengan membentuk bintang sebagai gantinya atau dikeluarkan dari galaksi kausar sebagai sebuah arus perpindahan.
Diyakini, dalam galaksi Bima Sakti, setidaknya ada 4.000 kali lebih sedikit air gas daripada di kuasar. Sementara uap air di Bima Sakti hanya ditemukan di wilayah tertentu dengan jarak hanya beberapa tahun cahaya. Sedangkan air di kuasar jauh tampak merupakan yang tersebar pada jarak ratusan tahun cahaya.
Penemuan ini digambarkan dengan spektrograf yang disebut Z-Spec, yang beroperasi di sepanjang gelombang milimeter di Caltech Observatorium Submillimeter di Hawaii.
Terobosan yang datang dengan cepat dalam teknologi milimeter dan submilimeter, memungkinkan kita untuk mempelajari galaksi kuno yang tertangkap dalam tindakan formasi bintang dan supermasif lubang hitam.
Penemuan awan ini merupakan awan yang paling jauh dan yang tertua. Jaraknya berkisar 12 miliar tahun lalu atau hanya 1.6 miliar tahun setelah Ledakan besar.
Awan yang ditemukan tersebut adalah salah satu objek yang paling kuat di alam semesta serta mempunyai keluaran energi matahari sebesar 1.000 triliun. Kekuatan yang dimilikinya bersumber dari materi spiral di dalam lubang hitam sepermasif pusat atau sekitar 20 miliar kali lebih besar dari massa matahari.
Kapasitas air yang ada dalam awan ini mencapai tidak kurang dari 100 ribu kali lebih besar dari massa matahari, atau setara dengan 34 miliar dari massa Bumi.
Penemuan ini dianggap sangat menarik. Karena tidak hanya terdeteksi air di jangkauan terjauh dari alam semesta, tapi kapasitasnya cukup untuk mengisi lautan di Bumi lebih dari 100 triliun.
Dari hasil pengukuran menunjukan ada cukup banyak gas yang akan membuat lubang hitam tumbuh menjadi enam kali lebih besar dari ukuran semula. Walaupun, beberapa gas mungkin berakhir dengan membentuk bintang sebagai gantinya atau dikeluarkan dari galaksi kausar sebagai sebuah arus perpindahan.
Diyakini, dalam galaksi Bima Sakti, setidaknya ada 4.000 kali lebih sedikit air gas daripada di kuasar. Sementara uap air di Bima Sakti hanya ditemukan di wilayah tertentu dengan jarak hanya beberapa tahun cahaya. Sedangkan air di kuasar jauh tampak merupakan yang tersebar pada jarak ratusan tahun cahaya.
Penemuan ini digambarkan dengan spektrograf yang disebut Z-Spec, yang beroperasi di sepanjang gelombang milimeter di Caltech Observatorium Submillimeter di Hawaii.
Terobosan yang datang dengan cepat dalam teknologi milimeter dan submilimeter, memungkinkan kita untuk mempelajari galaksi kuno yang tertangkap dalam tindakan formasi bintang dan supermasif lubang hitam.