Quasar yang paling jauh telah berhasil dideteksi oleh astronom. Menurut para peneliti Inggris, penemuan ini sangat bermanfaat karena bisa memberikan informasi tentang bagaimana kehidupan di awal terciptanya jagad raya.
Quasar atau quasi-stellar radio source adalah inti galaksi yang sangat aktif dan penuh dengan energi. Quasar ini memancarkan cahaya dari dalam dirinya dengan sangat terang.
Astronom dari University of Nottingham bernama Simon Dye, mengatakan bahwa quasar yang sangat langka ini keberadaannya diperkuat oleh lubang hitam atau black hole yang mempunyai massa kurang-lebih 2 miliar kali lipat bila dibandingkan dengan Matahari. Obyek ini diyakini sebagai obyek yang paling terang yang berhasil ditemukan dari masa di mana alam semesta baru berusia 800 juta tahun.
Simon Dye mengatakan bahwa Objek ini sekitar 100 juta tahun lebih muda dibandingkan dengan quasar terjauh sebelumnya yang ditemukan. Sinyal yang telah sampai di Bumi mengindikasikan bahwa ia mulai berjalan saat alam semesta baru sekitar 5 persen dari usianya saat ini.
Disebutkan juga oleh Dye bahwa obyek yang berada di jarak yang sangat jauh seperti itu hampir tidak mungkin dilihat dengan pemantauan biasa. Sebabnya adalah, sinarnya terulur dengan semakin melebarnya ukuran alam semesta. Maksudnya adalah, ketika sinar itu sampai di Bumi, sebagian besar hanya bagian infra merah dari spektrum elektromagnetik yang tersisa.
Lebih lanjut Dye mengatakan bahwa timnya membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapati obyek ini. Quasar ini menyediakan peluang untuk mengeksplorasi kosmos selama kurun waktu 100 juta tahun yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
Menurut para observer, keluarbiasaan dan kehebatan quasar menyebabkan mereka menjadi sarana yang sangat baik untuk mempelajari periode tertentu dalam sejarah jagad raya (alam semesta), pada saat bintang-bintang awal dan galaksi terbentuk.