Seismosaurus (source:rupp-hansjoerg.de) |
Para Ilmuwan meyakini bahwa telah terjadi pemanasan global sekitar 150 juta tahun lalu. Dan penyebabnya adalah sendawa dan kentut dinosaurus, si hewan purbakala.
Para ilmuwan dari Liverpool John Moores University menyebutkan bahwa beberapa dinosaurus raksasa menderita gangguan gas dalam perutnya sesudah memakan tanaman berdaun. Mereka juga meyakini betul bahwa gas atau buang angin yang dikeluarkan dinosaurus bisa mengakibatkan pemanasan Bumi.
Logikanya adalah sama dengan sapi. Sesudah makan, sapi mengalami proses pencernaan yang kemudian menghasilkan gas metana. Logika sederhananya adalah mikroba yang tinggal di dinosaurus sauropoda kemungkinan telah menghasilkan metana yang cukup terhadap efek pada iklim mesozoikum.
Proses yang terjadi dalam percernaan saurupoda sama seperti yang terjadi pada pencernaan sapi. Yang membedakannya adalah bobot 20 ton tentu memiliki kuantitas gas yang jauh lebih besar. Dinosaurus ini dapat menghasilkan gas metana lebih banyak daripada semua sumber modern, baik alam maupun buatan manusia.
Menurut para ilmuwan tersebut, sauropoda mengeluarkan emisi metana global sebanyak 520 juta ton per tahun. Jumlah tersebut adalah sama dengan semua hewan dan aktivitas industri pada saat ini yang mengeluarkan emisi gas metana.
Sebagai informasi tambahan, beberapa waktu yang lalu telah diungkap bahwa kepunahan dinosaurus bukan dikarenakan tabrakan Asteroid dengan bumi. Para peneliti sekarang sedang menganalisis perbedaan dari variabilitas struktur tubuh pada kelompok-kelompok dinosaurus tertentu. Dengan melihat perubahan pada variabilitas itu, peneliti bisa membuat gambaran kasar mengenai kelangsungan hidup keseluruhan binatang purba tersebut.